5 Soto Legendaris di Malang

Salah satu kuliner yang menarik di Malang adalah soto karena ada beberapa kedai soto legendaris di Malang yang masih eksis sampai sekarang. Sudah kebayang yah betapa nikmatnya kesegaran kuah soto ditambah berbagai isian lalu ditambah perasan jeruk nipis dan kecap. Hmm Nikmat. Aku sendiri termasuk pecinta soto karena saat berkumpul dengan keluarga Abah yang notabene dari Kalimantan hampir selalu ada menu Soto Banjar seperti yang ditulis Mba Aisyah.

Soto sendiri dalam buku Nusa Jawa: Silang Budaya yang ditulis Denys Lombard adalah makanan dari Cina yang bernama caudo, chau tu atau jao to. Pada abad ke 18 banyak imigran Cina yang datang ke pesisir utara Jawa sampai mendominasi masyarakat kala itu. Menu jao to dari Cina menggunakan daging babi kemudian diubah menjadi daging sapi, kerbau dan ayam oleh pribumi.

Perkembangan soto di nusantara merambah ke berbagai daerah. Terbukti seperti yang kita kenal sekarang ada soto Lamongan, coto Makassar, soto Madura, soto Padang dan lainnya. Malang dengan segala hiruk pikuknya ternyata menyimpan beberapa kuliner soto yang legendaris. Ada apa aja nih soto legendaris di Malang? Yuk cuss

Soto Daging Rahayu, 1928

Warung soto paling senior di Malang adalah Soto Daging Rahayu. Saidi bersama istrinya, Supriatun yang pertama kali membuka Soto Daging Rahayu di Pasar Besar Malang. Kondisi pada zaman itu memaksa soto yang dijual berisi jeroan dan tempe karena enggak boleh sama penjajah. Seiring dengan merdekanya Indonesia, daging sapi boleh dikonsumsi pribumi.

soto rahayu pict by instagram @mariskaannastasia

Sayangnya tahun 2017 pasar mengalami kebakaran dan membuat lokasinya pindah ke Mergosono. Saat ini kuliner legendaris di Malang yang satu ini dikelola oleh Puji Astutik (generasi ketiga). Soto daging lengkap dengan koya ini menggunakan resep turun temurun yang tetap dijaga rasanya sehingga meski sudah pindah lokasi masih dicari pecinta kuliner.

Alamat: Jl. Mergosono gang 7 Malang

Jam buka: 06.00-21.00

Harga: mulai Rp. 10.000

Soto Basket, 1950

soto basket pict by instagram @alfonwikardo

Pada zaman dahulu kala hiduplah seorang H. Syukron yang berinisiatif untuk membuka kedai soto. Karena terletak di dekat lapangan basket, maka disebutlah Soto Basket. Eh kenapa narasinya jadi kayak dongeng gini sih hahaha. Jangan dibayangkan kalau Soto Basket itu soto yang ada daging sebesar bola basket yah hihihi. Karena perkembangan zaman, soto ini berpindah ke lokasi saat ini.

Intip juga: Resep Kastengel Tanpa Oven Tanpa Mixer

Soto dengan keripik dendeng dan paru yang paling digemari di sini. Kuah soto yang cenderung bening terasa segar dan nikmat di tenggorokan. Selain menu soto andalan, kedai ini menyajikan menu lainnya seperti rawon, sayap ayam dan sate daging. Wah, udah siap nyobain?

Alamat: Jl. Trunojoyo (sekitar stasiun Malang Kota Baru) Malang

Jam buka: 06.00-16.00

Harga: mulai Rp. 15.000

Soto Ayam Jl. Lombok, 1955

Beberapa kedai soto daging sudah terjamah, saatnya menjamah soto ayam nih. Soto ayam legendaris pertama adalah Soto Ayam Jl. Lombok. Banyak orang yang menyebut Soto Ayam Lombok yang kemudian jadi dikira soto dari Lombok (NTB) atau soto yang penuh dengan lombok (cabe). Padahal karena Abdulrahman dan Maemunah yang merintis usaha ini di Jl. Lombok Malang.

soto lombok pict by instagram @piecha

Soto yang bisa dinikmati menggunakan nasi atau lontong ini sudah memiliki 10 cabang yang tersebar di beberapa daerah. Koya yang terbuat dari kelapa asli melengkapi nikmatnya soto ayam kampung yang sudah ditemani kentang, kol dan tauge. Uniknya lagi, di depot ini soto disajikan dari panci yang ada di pikulan besar. Aroma legendarisnya enggak cuma di rasa kudapannya aja ya!

Alamat: Jl. Lombok No. 1 Malang

Jam buka: 07.00-habis

Harga: mulai Rp. 25.000

Soto Lonceng, 1965

soto lonceng pict by instagram @vina_maheswara

Di pertigaan antara Jl. Martadinata dan Jl. Kyai Tamin ada sebuah monumen berbentuk lonceng (jam dinding) besar lengkap dengan bandulnya. Kawasan sekitar Monumen Lonceng ini disebut Lonceng. Meski sekarang Monumen Lonceng tidak sebesar dulu, kawasan ini masih terkenal dengan sebutan Lonceng. Masih dalam kawasan Lonceng, berdiri soto Lamongan yang legendaris. Soto Ayam Lamongan Lonceng.

Suasana warung yang kuno sekaligus rasa yang dikabarkan tidak pernah berubah selalu jadi alasan pelanggan untuk kembali menikmati soto di sini. Asmiyadi adalah pengelola Soto Ayam Lonceng yang didirikan oleh kakeknya, Abdul Manan. Kuah yang tidak terlalu kental dengan sedikit warna kuning dipadu daging ayam kampung muda membuat rasanya begitu lembut dan menggiurkan.

Alamat: Jl. Kyai Tamin 85 Malang

Jam buka: 10.00-20.00 WIB

Harga: mulai Rp. 15.000

Soto Lamongan Oro-oro Dowo, 1977

Soto legendaris di Malang yang terakhir dalam daftar ini adalah Soto Lamongan Oro-oro Dowo. Ali Hasan Ramli beserta istrinya merintis usaha ini karena didukung keluarga yang juga berbisnis kuliner. Cita rasa yang menggoyang lidah penikmat soto buatannya diteruskan oleh Slamet Mulyono bersama istri.

soto oro-oro dowo pict by instagram @aciindiego

Dibuat di atas bara arang, soto dengan kuah bening ini masih mempertahankan resep sekaligus proses pembuatannya. Kalau biasanya soto dilengkapi dengan koya, di depot ini soto ditabur dengan bawang goreng untuk menambah rasa yang menggugah selera. Ayam kampung yang digunakan juga menambah kenikmatan soto ini. Penasaran mau coba?

Alamat: Jl. Brigjen Slamet Riadi 147C Malang

Jam buka: 08.00-21.00

Harga: mulai Rp. 18.000

Masih banyak kuliner legendaris di Malang dengan berbagai menu andalannya. Tulisan ini terinspirasi dari postingan Kuliner Halal Malang yang mengulas beraneka kuliner legendaris. Kuliner legendaris itu selain rasa yang menggiurkan juga ada cerita yang mengalir di setiap suapnya. Nikmat. Dari daftar soto legendaris di Malang ini, mana nih yang udah pernah kamu coba?