Ica Nafisah
Seorang istri yang tertarik dengan perdagangan di era digital, media sosial, kuliner, juga kerajinan tangan. Sesekali meluangkan waktu untuk menulis blog, menggambar atau mewarna. Sehari-hari aku bahagia bisa bekerja di depan laptop baik di rumah atau mobile. Sejak di bangku sekolah, aku senang mengedit foto. Tak heran, saat ini aku banyak berinteraksi dengan editing foto, desain grafis dan terkadang editing video.
Saat ini aku dan suami sedang mengembangkan digitalica.id demi terwujudnya impian kami. Aku bersama suami menginginkan pekerjaan yang tidak hanya bermanfaat bagi kami sendiri, tetapi juga untuk banyak orang. Digitalica Creative Indonesia adalah wujud nyata untuk meraih mimpi kami.
Berbagi Tak Pernah Rugi
Bermodalkan pengalaman usaha, aku dipercaya sebagai Fasilitator Women Will area Malang. Sebuah program inisiasi Google yang fokus pada pemberdayaan ekonomi perempuan. Berbagi pengalaman usaha melalui platform digital dengan perempuan lain jadi moodbooster yang cukup ampuh.
Banyak insight yang kudapatkan dari curhatan peserta pelatihan atau saat sharing sesama fasilitator. Aku juga aktif di beberapa komunitas usaha baik lokal maupun nasional. Selain itu, aku mengambil bagian sebagai mentor di platform Micromentor.org. Sebuah program hasil kerjasama Mercy Corps dan Kementerian KUKM untuk meningkatkan ekonomi digital.
Mari Bergembira
Blog ini berisi tentang cerita perjalanan kehidupanku sebagai istri, pedagang, tukang bikin-bikin dan makhluk ciptaanNya. Mewarna, menggambar, menulis, baca buku, berenang, serta kegiatan lain menjadi hobiku disaat jenuh dengan rutinitas. Santai sejenak untuk mendapatkan energi lebih perlu dilakukan agar produktivitas meningkat.
Tak perlu segan untuk menghubungi aku, siapa tahu kita bisa berkolaborasi dan menciptakan sesuatu yang membahagiakan. Tetap semangat dan terus bergerak untuk menciptakan peluang di era digital. Ganbatte!
Pengalaman Usaha
Dibesarkan di keluarga pedagang, membuat aku pun terjun ke dunia dagang, usaha, bisnis atau yang lebih kece disebut entrepreneur. Barang dagangan pertamaku adalah pulsa, waktu itu aku masih kuliah. Setelah banyak temen kuliah yang jualan pulsa dan banyak pula yang ngutang aku pun berhenti jualan pulsa.
Jualanku berikutnya sepatu merk Crocs. Sepatu karet tahan banting ini cocok digunakan mahasiswa di segala cuaca. Alhamdulillah dari jualan sepatu ini bisa me-malindi-kan (malindi=salah satu model sepatu crocs wanita) hampir seluruh perempuan di jurusanku. Dari sinilah aku mengenal perdagangan online.
Twitter dan Facebook menjadi platform digital pertama yang aku pakai. Tidak hanya sepatu, beberapa produk seperti ear candle, kue, takjil, berada di daftar produk jualanku. Bisa dibilang saat itu aku palugada alias apa lu mau gua ada. Sambil mempelajari marketing online, aku juga masih melakukannya secara konvensional.
Semakin hari aku belajar, jualan harus fokus pada satu hal agar bisa menjangkau pelanggan lebih loyal. Setelah proses yang cukup menguras energi, aku terjun ke dunia travel yang kubangun bersama teman. Sekitar 6 tahun mengembangkannya harus berakhir karena permasalahan internal. Alhamdulillah, selalu ada hikmah di setiap pengalaman.