Jujur saja, semangat untuk mematuhi protokol kesehatan yang digaungkan oleh pemerintah mulai menurun. Masker yang tersedia kadang lupa dipakai, tangan yang nyelonong makan tanpa cuci tangan, hingga berkerumun tanpa menjaga jarak. Beruntungnya Kementerian Kesehatan RI tidak punya semangat yang mudah loyo seperti diriku. Pada 30 September 2020 lalu, aku menjadi peserta pada Seminar Online Yuk Disiplin…Covid 19 Ambyar yang diselenggarakan Kemenkes RI.
Semangat mematuhi protokol kesehatan rasanya langsung melesat saat mengetahui fakta-fakta tentang Covid 19. Ditambah lagi, ada saudara yang terkena paparan virus corona. Virus ini terlampau kecil untuk bisa ditampar seperti nyamuk yang berterbangan saat mau memejamkan mata. Daripada berpikir untuk tidak mematuhi protokol kesehatan, marilah membaca tulisan dariku untukmu ini sampai akhir terlebih dahulu.
Siapa Sih Corona?
Kehebohan virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China ini menyebar di seluruh dunia. Siapa sih sesungguhnya corona itu? Coronavirus Disease-2019 atau Covid 19 adalah sebuah penyakit baru yang mengganggu pernapasan hingga terjadi radang paru. Gejala seseorang terpapar virus Covid 19 adalah demam lebih dari 37.3 derajat celcius, batuk pilek, gangguan pernapasan (sesak), sakit tenggorokan dan letih lesu.
Virus dengan ukuran sekitar 125 nanometer ini bisa menyebar melalui droplet atau tetesan cairan yang berasal dari batuk atau bersin, kontak pribadi seperti berjabat tangan atau cipika cipiki dan menyentuh benda yang terdapat virus di atasnya lalu dengan santai menyentuh area wajah sebelum mencuci tangan pakai sabun. Masa iya kita harus membawa mikroskop ke mana-mana untuk mengetahui terdapat virus Corona atau enggak? Sebaiknya jangan deh, ribet.
Virus Corona Di Indonesia
PHEOC Kemenkes RI pada akhir September 2020 menyebutkan bahwa lebih dari 275 ribu masyarakat Indonesia telah dikonfirmasi positif Corona serta lebih dari 10 ribu nyawa melayang. Data ini terus diupdate di laman Kemkes RI setiap harinya. Ngeri banget yah. Angka yang terus bertambah setiap hari ini membuatku ingin terus di rumah saja, apalagi hidup berdampingan dengan manula (kelompok yang rentan).
Faktor pendorong transmisi Virus Corona di Indonesia antara lain jumlah populasi di yang tinggi, praktek cuci tangan masih rendah serta akses ke dalam dan luar negeri yang mudah. Selain itu, ketakutan berlebih, tidak percaya adanya Covid 19, tersebarnya informasi yang salah, belum adanya vaksin Covid 19 hingga stigma masyarakat yang tidak biasa membuat virus ini semakin mudah tersebar. Coba cek deh, kamu termasuk yang mana nih?
Upaya Pencegahan Covid 19
Sosialisasi secara masif kepada masyarakat tentang protokol kesehatan, mengambil kebijakan dengan perhitungan yang cermat, menentukan prioritas sektor yang disiapkan secara matang, bergotong royong mencegah Covid 19 dan melakukan evaluasi secara rutin adalah beberapa arahan Presiden Jokowi terkait adaptasi kebiasaan baru Covid 19. Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk menegakkan protokol kesehatan.
Menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan atau lebih mudah disingkat 3M sebagai salah satu upaya memutus mata rantai penyebaran Covid 19. Dr. Rose Mini Agus Salim, M.Psi atau biasa dipanggil Bunda Romi menjelaskan tentang cara untuk meningkatkan kesadaran diri dalam adaptasi kebiasaan baru. Pertama, perkuat moral virtue, kenali manfaat 3M, terapkan kebiasaan konsisten dan mulailah dari diri sendiri lalu bawa pengaruh ke lingkungan agar menjadi contoh yang baik.
Jadi setelah membaca fakta-fakta di atas, kamu masih mau patuhi protokol kesehatan? Kalau aku sih yes! Yes pake banget lah pokoknya.